Foto-Foto Indah





Pengen nutup aurat, tapi DILARANG ORANG TUA.. :(

   Setiap orang yang berkeinginan untuk menyempurnakan imannya, selalu dihadapkan dengan ujian-ujian. Kadang ujian itu muncul dari dalam diri kita, seperti nafsu kita yang merasa malu atau berat melakukannya dan bisikan syaithan yang selalu memandang ketaatan kepada Allah itu sebagai kesulitan. Ujian juga datang dari luar diri kita, seperti dari orang-orang yang ada di sekitar kita yang tidak menginginkannya; seperti misalnya: orang tua, suami, atasan atau teman-teman sejawat kita.
   Adapun terhadap orang tua anda yang saat ini masih belum bisa menerima anda memakai jilbab, itu boleh jadi karena mereka belum memahami bahwa hal itu merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslimah. Islam mengajarkan agar anda tetap mempergauli kedua orang tua anda dengan cara yang baik.
   “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS. Luqman [31]: 15)
   Oleh karenanya, berusahalah untuk memberikan pemahaman dan pengertian kepada kedua orang tua dengan cara yang hikmah. Berikan alasan-alasan tentang manfaat berbusana muslimah bagi diri anda, yang mudah diterima oleh orang tua anda.
   Disamping perubahan berpakaian lahiriyah anda, yang tidak kalah pentingnya adalah anda juga harus lebih memperbaiki pakaian batiniyah; yaitu akhlaq anda. Dan jangan lupa do’akan selalu kepada Allah, agar kedua orang tua anda dibukakan pintu hatinya untuk dapat menerima kebenaran Islam.


   Satu hal lagi....


   Rasulullah SAW dalam nasihatnya yang sangat bijaksana; “Tiada kepatuhan kepada suatu ciptaan diatas kepatuhan kepada Allah SWT.” (H.R Ahmad)
   Sesungguhnya, status orangtua dalam Islam, menempati posisi yang sangat tinggi dan terhormat. Dalam sebuah ayat disebutkan; “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan- Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang Ibu Bapak . . “ (QS. An-Nisa:36).
   Kepatuhan terhadap orangtua tidak terbatas kecuali dalam satu aspek, yaitu apabila berkaitan dengan kepatuhan kepada Allah SWT
   Berbuat tidak patuh terhadap orangtua dalam menjalani perintah Allah SWT tidak menyebabkan kita dapat berbuat seenaknya terhadap mereka. Kita tetap harus hormat dan menyayangi mereka sepenuhnya.
   Kesimpulannya, bagaimana mungkin kamu mematuhi ibumu namun melanggar Allah SWT yang menciptakan kamu dan ibumu???

Semoga Allah memberikan kemudahan kepada anda untuk terus menyempurnakan diri menuju ridha-Nya.

Aamiin...


source : The Art of Islam 

Anak Yatim yang Beruntung

   Pada salah satu hari raya Rasulullah SAW pergi keluar rumah untuk salat. Di tengah perjalanan beliau melihat sekelompok anak-anak yang sedang bermain dengan riangnya. Namun, di antara anak-anak itu ada seorang anak yang berpakaian compang-camping dan tampak sedih serta tidak ikut bermain dengan anak-anak lain.
   Rasulullah SAW menghampiri anak tersebut dan bertanya, " Hai nak ! Mengapa engkau bersedih hati padahal hari ini hari raya ? "
   Karena anak yang ditanya itu tidak mengetahui bahwa yang bertanya itu adalah Rasulullah SAW, ia pun menjawab, " Wahai paman, saya ini anak yatim. Ayahku gugur dalam peperangan membela Rasulullah SAW. Ibuku menikah lagi dengan seorang laki-laki jahat. Ia telah memakan harta peninggalan ayahku, dan juga telah mengusirku sehingga hidupku terlunta-lunta seperti ini. "
   Mendengar penuturan anak tersebut, Rasulullah SAW menjadi iba hatinya, seraya berkata : " Wahai nak ! Apakah engkau rela jika aku ini menjadi bapakmu ? Ali dan Fatimah menjadi paman dan bibimu ? Serta Hasan dan Husein cucu-cucuku menjadi saudaramu ? "
   Anak kecil itu tersentak kaget setelah ia mengetahui bahwa yang berdiri di hadapannya dan bertutur kata dengannya adalah Rasulullah SAW. Selanjutnya, ia berkata " Tentu saja aku rela wahai Rasulullah, menjadikan tuan sebagai bapakku. "
   Semenjak itu anak yatim tersebut menjadi anak asuh Rasulullah SAW. Beliau memperlakukannya sebagaimana anak kasndungnya sendiri. Diberinya makanan yang cukup, pakaian yang baik, diasuh, dirawat dan dididik sehingga menjadi seorang Muslim yang saleh.

   Subhanallah, begitu mulianya Rasulullah SAW. Nah, teman-teman kita memang WAJIB meneladani sikap dan perilaku SAW karena sikap dan perilaku SAW merupakan suri tauladan bagi umat Islam. Mari mulai sekarang kita tabur kebaikan di manapun, ke siapapun, dan kapanpun.

source : Pendidikan Agama Islam untuk SMA Kelas XI

Syirik itu Tidak Hanya Menyembah Patung

القاعدة الثالثة

أن النبي r ظهر على أناس متفرقين في عباداتهم ، منهم من يعبد الملائكة ، ومنهم من يعبد الأنبياء والصالحين ، ومنهم من يعبد الأشجار , والأحجار ، ومنهم من يعبد الشمس , والقمر

وقاتلهم رسول الله r ولم يفرق بينهم

والدليل قوله تعالى  وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّـهِ

ودليل الشمس , والقمر , قوله تعالى  وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ ۚ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّـهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

ودليل الملائكة , قوله تعالى  وَلَا يَأْمُرَكُمْ أَن تَتَّخِذُوا الْمَلَائِكَةَ وَالنَّبِيِّينَ أَرْبَابًا

ودليل الأنبياء , قوله تعالى  وَإِذْ قَالَ اللَّـهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَـٰهَيْنِ مِن دُونِ اللَّـهِ ۖ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ ۚ إِن كُنتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ ۚ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلَا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ ۚ إِنَّكَ أَنتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ

ودليل الصالحين , قوله تعالى  أُولَـٰئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَىٰ رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ

 ودليل الأشجار , والأحجار , قوله تعالى  أَفَرَأَيْتُمُ اللَّاتَ وَالْعُزَّىٰ * وَمَنَاةَ الثَّالِثَةَ الْأُخْرَىٰ

وحديث أبي واقد الليثي رضي الله عنه قال : خرجنا مع النبي r إلى حنين ونحن حد ثاء عهد بكفر , وللمشركين سدرة يعكفون عندها , وينوطون بها أسلحتهم , يقال لها ( ذات أنواط ) فمررنا بسدرة فقلنا : يا رسول الله اجعل لنا ذات أنواط كما لهم ذات أنواط . الحديث

Kaidah 3 :
Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diutus kepada umat manusia yang memiliki sesembahan yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Di antara mereka ada yang menyembah malaikat, ada yang menyembah para nabi dan orang shalih, ada yang memohon kepada bebatuan, ada yang menyembah bulan dan matahari. Mereka semua diperangi oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam tanpa pandang bulu, dalilnya adalah firman Allah SWT [artinya] :
" Dan perangilah mereka sehingga tidak ada lagi fitnah, dan dien ini menjadi milik Allah semuanya. "(Al-Anfaal:39)
Dalil yang menceritakan bahwa sebagian mereka menyembah bulan dan matahari adalah firman Allah [artinya] :
" Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah [pula] kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. " (Al-Fusihat :37)

Dalil yang menceritakan bahwa sebagian mereka menyembah nabi adalah firman Allah ta'ala [artinya]: " Dan [ingatlah] ketika Allah berfirman : ' Hai 'Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia : " Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Ilah selain Allah ". Isa menjawab : " Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahui, engkau yang mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib. "(al-Maidah : 116)

Dalil yang menceritakan bahwa sebagian mereka menyembah bebatuan dan pohon adalah firman Allah ta'ala [artinya] : 
" Maka apakah patut kami (hai orang-orang musyrik) menganggap Al-Latta dan Al-Uzza, dan manat yang ketiga, dan yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah) ? "(An-Najm:120)

Dalam sebuah riwayat dari Abu Waqid Al-Laitsi ra, ia menceritakan : " Kami berangkat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menuju peperangan Hunain, ketika itu kami baru saja masuk Islam. Ketika itu, kaum Musyrikin memiliki sebuah pohon bidara tempat mereka bersemedi dan menggantungkan senjata untuk mencari berkah, mereka menyebutnya Dzatu Anwath. Di tengah perjalanan kami melewati pohon Bidara itu  kamipun berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: " Wahai Rasulullah, buatkanlah bagi kami Dzatu Anwath sebagaimana mereka memiliki Dzatu Anwath!". (HR. Tirmidzi, HR. Ahmad, Ibnu Hibban, dishahihkan oleh Ibnu Hajar dalam Al-Ishobah)


source : http://perpustakaan-islam.com

Berbagi Islam

  Assalamu'alaikum wr.wb.
Teman-teman, nama saya Rosalina dewi Novitasari, panggil saja Rosa. Saya bukanlah ahli agama Islam atau orang sok tau yang mau mengajari agama Islam. Tapi jujur, saya membuat blog ini untuk menambah pengetahuan  tentang islam karena saya pun tidak terlalu mengerti agama saya ini yaitu Islam. Saya mengambil beberapa postingan dari beberapa sumber di internet maupun buku. Nah jika teman-teman ingin sharing tentang agama Islam, buka saja blog ini. Ayo kita sama-sama belajar di blog ini. Let's get the more knowledge in here !
Wassalam'alaikum wr.wb.

 
Copyright © The Beauty of Islam. Original Concept and Design by My Blogger Themes | Tested by Blogger Templates | Best Credit Cards